<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9124581396883405403\x26blogName\x3dTyka+Kuliah+Lagi\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://kuliahmaneh.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://kuliahmaneh.blogspot.com/\x26vt\x3d-2616515981519595337', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
my journey to finish the AKTA 4 program
> home
Assalamualaikum... Welcome to Tyka's blog!


  • Rangkuman Teori Landasan Kependidikan
  • Landasan Kependidikan (4)
  • Landasan Kependidikan (3)
  • Landasan Kependidikan (2)
  • Landasan Kependidikan (1)


  • > monthly archives
    September 2007 | Februari 2008 | Mei 2008 |

    Analisa Sementara
    Jumat, 28 September 2007
    00.25
    Berikut ini adalah hasil analisa sementara:

    A N A L I S A

    Demi menunjang tugas ini, maka tim penulis menyebarkan 75 lembar kuisioner kepada siswa-siswi dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari SD sampai dengan SMA & STM. Ada sedikit perbedaan pada deretan pertanyaan untuk tiap tingkatan pendidikan (SD – SMP – SMU/STM). Untuk beberapa pertanyaan, kami memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban lebih dari satu option. Namun hanya beberapa saja yang melakukannya. Mayoritas hanya menjawab 1 option untuk setiap pertanyaannya.

    Definisi kata ‘seksual’

    Jika kita berbicara tentang seks atau jika kita mendengar kata seksual, ada banyak pengertian yang bisa muncul di benak kita. Demikian juga saat kami selaku tim penulis mencoba menanyakan kepada para responden SMP dan SMA/STM kami tentang definisi kata seksual menurut mereka,

    Apakah definisi kata seksual menurut kamu?

    Option
    SMP- SMA/STM
    a. Melakukan hubungan selayaknya pasangan suami – istri
    31
    b. Gambar/ film/ bacaan yang berhubungan dengan pornografi.
    4
    c. Pengetahuan seputar alat reproduksi/ organ genital.
    36


    Dari jawaban diatas, dimana beberapa responden memberikan jawaban ganda, kami bisa menganalisa bahwa perbandingan antara jumlah siswa/i yang menganggap bahwa definisi seksualitas adalah berkaitan dengan hubungan suami-istri, adalah sebanding dengan siswa/i yang beranggapan bahwa definisi kata diatas bisa bermakna kepada pengetahuan seputar alat reproduksi. Berbekal hasil dari jawaban diatas, kami berpendapat bahwa siswa/i pun kini juga sudah memiliki kesadaran kepada pengetahuan seputar alat reproduksi/ organ genital.

    Sumber informasi berkaitan dengan isu seksual

    Jika sebagian orang tua menganggap bahwa isu ini masih merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan maupun berdiskusi (“Bila Anak Bertanya soal Alat Reproduksi“, http://situs.kesrepro.info), bagaimana halnya dengan remaja kita? Pertanyaan berikut diajukan kepada responden SMP dan SMA/STM :

    Bagaimana perasaan anda bila, bertanya-jawab atau berdiskusi tentang seksualitas?


    SMP dan SMA/STM
    a. Biasa saja, karena anda sudah bukan anak kecil lagi.
    35
    b. Risih atau menghindar, karena menganggap hal itu tabu.
    2
    c. Senang- tanggap aktif.
    15


    Pertanyaan selanjutnya ditujukan kepada responden ditingkatan SMP, mengarah kepada sumber pengetahuan mereka tentang seksualitas,

    Pertama kali kamu mendapatkan pengetahuan tentang seksualitas, adalah dari?


    SMP
    a. orang tua
    1
    b. Guru
    4
    c. Teman sebaya
    7
    d. Media (internet, VCD, buku, majalah, dll)
    11


    Hanya 5 orang responden SMP yang menjawab bahwa mereka mendapatkan informasi tentang seksualitas, untuk pertama kalinya dari orang tua – guru. Jumlah ini hanyalah separuhnya dari jumlah responden yang menjadikan media cetak- elektronika sebagai sumber informasi mereka (11 orang). Dan lantas, mereka pun selanjutnya lebih mempercayakan media cetak- elektronika sebagai sumber pengetahuan seksualitas, seperti yang bisa dilihat pada pertanyaan dibawah ini, masih untuk responden SMP:

    Untuk selanjutnya, dari manakah kamu mendapatkan pengetahuan tentang seksualitas?

    SMP
    a. orang tua
    1
    b. Guru
    5
    c. Teman sebaya
    6
    d. Media (internet, VCD, buku, majalah, dll)
    11

    Ironis memang, untuk isu sepenting ini, bisa terlihat bahwa responden SMP kami tidak mempercayakan orang tua sebagai sumber pengetahuan seputar seks/ seksualitas. Hal ini tentu bisa menjadi masukan bagi para orang tua untuk lebih introspeksi: mengapa anak-anak mereka lebih percaya media cetak- elektronika, dibanding percaya kepada mereka?

    Base line survey yang dilakukan oleh Youth Centre PKBI di beberapa kota (Cirebon, Tasikmalaya, Singkawang, Palembang, dan Kupang) tahun 2001 mengungkapkan bahwa pengetahuan remaja tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi terutama didapat dari teman sebaya, disusul oleh pengetahuan dari televisi, majalah atau media cetak lain, sedang orang tua dan guru menduduki posisi setelah kedua sumber tadi.
    (dikutip dari : “Peer Education”, http://hqweb01.bkkbn.go.id)


    Sementara itu untuk responden tingkat SMA/STM, kami memberikan pertanyaan yang lebih mendetil, memisahkan antara dari siapa dan dari mana mereka mendapatkan informasi tentang seksualitas :

    Dari siapa-kah, kamu mendapatkan informasi tentang seksualitas ?


    SMA/STM
    a. Orang tua
    5
    b. Guru
    2
    c. Teman sebaya
    22
    d. Orang lain
    4


    Jawaban mereka bukan merupakan fakta yang mengejutkan; bahwa dikalangan remaja kita acap kali terdapat rasa keingintahuan tentang seksualitas, yang diwujudkan dalam bentuk diskusi antar teman.

    Remaja menghabiskan banyak waktu mereka dengan berinteraksi secara sangat dekat dengan teman sebayanya, dibanding dengan orang tua atau anggota keluarga lain. Dengan intensitas hubungan seperti itu, tidak heran kalau sumber informasi yang dianggap paling penting oleh remaja adalah yang berasal dari sesama remaja sendiri. Informasi yang beredar di kalangan berupa informasi yang sangat penting seperti masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi.
    (dikutip dari : “Peer Education”, http://hqweb01.bkkbn.go.id)

    Hal ini sekaligus menimbulkan kekhawatiran bagi kami selaku tim penulis, bahwa remaja lebih memilih untuk percaya kepada teman sebaya-nya dibanding kepada orang tua dan guru, padahal hasil dari diskusi antar teman belum tentu seakurat informasi yang bisa diberikan oleh orang tua dan guru.

    Kalau remaja mempunyai pengetahuan yang memadai, maka dia akan dapat memberikan pengetahuan ini kepada temannya. Sebaliknya, apabila pengetahuan remaja tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi rendah, maka yang beredar di kalangan remaja adalah informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, termasuk mitos-mitos yang menyesatkan.
    (dikutip dari : “Peer Education”, http://hqweb01.bkkbn.go.id)

    Pertanyaan selanjutnya,

    Dari mana-kah kamu mendapatkan informasi tentang seksualitas ?


    SMA/STM
    a. Internet
    5
    b. VCD/ film
    5
    c. Media cetak (buku, Koran, majalah)
    24

    Dari sumber media yang dipercaya oleh responden bisa terlihat bahwa responden tingkat SMA/STM mempercayai media cetak dibanding kepada media elektronika.

    Dan dari pertanyaan selanjutnya (khusus untuk responden SMA/STM), ditemukan fakta bahwa 15 orang (dari total 28 responden) pernah mengkonsumsi film/ bacaan yang berkaitan dengan pornografi / yang berkaitan dengan kesehatan alat reproduksi/ organ genital. Serta, hasil dari pertanyaan terpisah mengungkapkan bahwa

    Pertanyaan selanjutnya masih untuk responden SMA/STM:

    Pernahkah kamu mengkonsumsi film/ bacaan yang berkaitan dengan pornografi / yang berkaitan dengan kesehatan alat reproduksi/ organ genital?


    SMA/STM
    Pernah
    15
    Tidak pernah
    13

    Pertanyaan serupa kami ajukan kepada responden SD:

    Dari mana kamu pernah mendapat informasi tentang seks?


    SD
    a. Guru
    6
    b. Orang tua
    2
    c. Teman
    3
    d. Media (TV, Koran, majalah, radio)
    2


    Pertanyaan berikutnya, ditujukan untuk responden SMP dan SMA/STM lebih menjurus kepada apakah media (cetak dan elektronika) menjadi sumber mereka untuk menambah wawasan dibidang seksual :

    Jika kamu mengakses Internet, apakah kamu pernah membuka website atau situs porno, ataupun yang berkaitan dengan kesehatan alat reproduksi/ organ genital?


    SMP dan SMA/STM
    Pernah
    22
    Tidak pernah
    29


    Sejauh ini, dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa media cetak dan elektronika berpengaruh dalam menambah wawasan siswa SMP- SMA/STM dibidang seksual.

    Masalah seks, sesering apapun dibicarakan, tetap bikin penasaran. Apalagi sekarang makin banyak beredar VCD porno yang sampai ke tangan kita. Zaman gini hari, ketika hal-hal yang berbau seksualitas muncul di setiap sudut, bukan hal sulit mencari film beradegan esek-esek serta tulisan atau gambar-gambar yang mengundang. Tak hanya di kota besar, di kota kecil pun hal-hal semacam itu berserakan. Begitu mudahnya informasi tersebut didapatkan, semudah kita membeli coke.

    Namun, yang perlu dipertanyakan adalah apakah mereka merasa ingin untuk mendapatkan edukasi tentang seksual atau tidak?

    Apakah kamu menginginkan adanya pendidikan (kaitannya dengan kesehatan alat reproduksi/ organ genital?


    SMP- SMA/STM
    a. Ya
    64
    b. Tidak
    10


    Bisa dilihat dari hasil, bahwa mayoritas menginkan adanya edukasi/ pendidikan seksual, kaitannya dengan dengan kesehatan alat reproduksi/ organ genital. Tapi ada juga responden yang tidak menginginkannya. Alasan mereka antara lain: ‘Belum pengen tau, ntar juga tau-tau sendiri’ dan ‘Pasti ga bakal jadi serius, cuma dibuat jadi bahan bercandaan dan nantinya akan ada pelecehan seksual’.

    Untuk responden SMP yang tidak menginginkan pendidikan seksual, mayoritas mereka beralasan bahwa seks adalah hal yang menjurus kepada pornografi. Tetapi dari hasil pertanyaan diatas ini, dapat terlihat jika 64 orang menghendaki adanya pendidikan seks karena mereka berpendapat salah satunya untuk pencegahan penyakit menular seksual, HIV/AIDS. Dari sini bisa terlihat bahwa pengaruh globalisasi menyebabkan ketidak-canggungan remaja jaman sekarang untuk membicarakan masalah seksualitas dan mereka mendambakan adanya sarana dan orang yang tepat untuk bertanya. Hal ini pun berkaitan dengan pertanyaan berikutnya adalah,



    Dan pertanyaan final, untuk menjawab judul makalah ini, adalah:

    Menurut kamu, apa dampak dari, media cetak / elektronika dalam memberikan informasi dan pengaruhnya tentang pengetahuan seks / seksualitas?


    SMP dan SMA/STM
    a. Secara positif (dalam pengertian : kesehatan alat reproduksi/ organ genital)
    32
    b. secara negative (dalam pengertian : pornografi )
    24


    32 responden menjawab bahwa mereka mendapat pengaruh positif (dalam pengertian : kesehatan alat reproduksi/ organ genital), sementara 24 responden mengaku mendapat pengaruh negatif (dalam pengertian : pornografi). Dari sini bisa dilihat, bahwa responden yang notabene masih remaja, hampir separuhnya mengakui bahwa media cetak memberikan dampak yang kita tidak inginkan bersama, yaitu dampak negative yang berkaitan dengan pornografi.

    Label:


    |